Masyarakat dan Budaya
Di NTT terdapat puluhan
budaya, ratusan bahasa lokal, ratusan bahkan mungkin ribuan jenis tarian
rakyat, puluhan sistem tatanan sosial, model pemerintahan tradisional,
dan corak kain tenunan yang indah. Sungguh sebuah tujuan wisata budaya
paling eksotik dan mempesona untuk Anda kunjungi!
Masing-masing daerah di NTT memiliki
bahasa dan tradisi yang berbeda. Masyarakatnya dominan beragama katolik
yang dipengaruhi budaya Portugis.
Upacara Pasola Jousting di Pulau Sumba
adalah salah satunya yang menarik untuk Anda lihat. Pasola adalah
permainan sekelompok penunggang kuda beraneka warna yang melempar
lembing dari atas kuda. Upacara ini diadakan selama bulan Februari di
desa Lamboya dan Kodi juga bulan Maret di Gaura dan Wanokaka. Upacara
ini dimulai beberapa hari setelah bulan purnama dan bertepatan dengan
perayaan nyale yaitu menangkap cacing laut di pantai oleh warga sekitar.
Alat musik khas masyarakat NTT adalah sasando, sebuah instrumen musik yang indah suaranya.
Terdapat banyak contoh warisan budaya
Eropa yang kental di sini seperti perayaan Paskah di Larantuka dan
lambang Kerajaan Maumere. Dahulu dikenal dengan pulau cendana, Sumba
terkenal dengan kuda dan kain ikat yang indah. Sumba Barat terkenal
dengan kubur batu, gubuk jerami tradisional dan juga gubuk serupa yang
dibangun di atas bambu.
Kuliner
Seafood merupakan
salah satu makanan utama di sini tetapi Anda juga dapat mencoba ikan air
tawar gurami asam manis. Makanan khas Sasak rasanya cukup pedas. Tumis
sayuran juga terkenal di sini, Cobalah plecing kangkung yang dinikmati dengan sepirirng nasi panas.
Di Kabupaten Ende Pulau Flores Nusa
Tenggara Timur (NTT) Anda dapat mencicipi makanan khas berupa tongkol
bakar asap yang diberi kuah santan dan onde-onde singkong yang digoreng
dan isi gula aren atau direbus dengan bagian luar diberi parutan kelapa.
0 comments:
Post a Comment